
JERUSALEM (SuaraMedia) Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton mengecam Israel karena melakukan blokade terhadap pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Utusan khusus AS untuk Timur Tengah George Mitchell akan mengangkat isu tersebut dalam pertemuannya dengan pejabat Israel sebelum Hillary mengunjungi ke negeri Yahudi itu pekan depan.
"Israel tidak cukup memberi dukungan untuk memperbaiki situasi kemanusiaan di Gaza," ungkap seorang pejabat AS kepada surat kabar Israel Maariv dan dikutip AFP, Rabu (25/2/2009).
Hillary sendiri sudah mengangkat isu bantuan ini sejak beberapa pekan belakangan. Kedatangannya ke Israel juga akan membahas upaya bantuan kemanusiaan ke wilayah yang dikuasai Hamas sejak Juni 2007 itu.
Senator John Kerry yang pekan lalu mengunjungi langsung Jalur Gaza dan menyatakan, bahwa pengiriman bantuan sangat sulit karena diblokade Israel.
Kerry menjelaskan, truk yang mengangkut bantuan pangan dilarang masuk ke Gaza kecuali kendaraan itu masuk dalam daftar bantuan kemanusiaan yang diizinkan Israel.
Israel sendiri menyatakan bahwa perbatasan tidak akan dibuka hingga Hamas membebaskan tentara Israel yahg ditahan sejak Juni 2006 lalu, Gilad Shalit.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton akan mengunjungi Palestina dan Israel dan pada awal Maret mendatang. Kunjungan itu membuktikan keseriusan AS untuk mengupayakan damai di Timur Tengah.
Negosiator senior Palestina Saeb Erakat menyatakan, sebelumnya Hillary dijadwalkan menghadiri konferensi internasional untuk membahas rekonstruksi Gaza di Kairo Mesir pada 2 Maret. Ini merupakan kunjungan pertamanya sejak dilantik sebagai menlu. Hillary dijadadwalkan mengunjungi Israel dan wilayah pendudukan di Tepi barat pada 3 Maret.
Sementara itu, utusan khusus AS untuk Timur Tengah George Mitchell akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Jumat pekan ini di Ramallah.
Presiden Barack Obama menjanjikan untuk terus mengupayakan perdamaian di Timur Tengah, meski peluan sayap kanan Israel untuk menguasai pemerintah terbuka lebar. Calon Perdana Menteri dari Partai Likud Benjamin Netanyahu sebelumnya menyatakan, akan meneruskan pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi barat, meski mendapat tentangan keras, termasuk dari AS. (afp/okz) http://www.suaramedia.com
israel.........
BalasHapusemank nc negara baeknya qt serang rame2 aza....hahaha